Jilbab Mengurangi Risiko Kanker
Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Beruntunglah Anda yang sudah mengenakan jilbab (veil), kerudung bagi wanita muslim ini tak hanya menunjukkan kerendahan hati dan kesopanan, tetapi juga melindungi Anda dari penyakit mematikan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTDTOTZNstZmtFjQfMGfcXCABC3RymmeJwgIhxjoU4dOkNaa4hWtjHfivERWcE8Xj7ocuE1gnMk9EQ3BI8OTefC6Vj2dPFPfVT0VHXxR1iM44y7TRHLMjyg1paAVBLN_uC10L6JiS0F4M/s1600/Cara-Memakai-Jilbab-Segitiga-Modern.jpg)
Profesor
Kamal Malaker asal Kanada, menyatakan wanita Arab Saudi – yang sebagian besar
menutup wajahnya secara penuh- jarang sekali terserang virus Epstein barr, yang
menyebabkan kanker nasofaring. Bisa dikatakan jumlah penderita kanker jenis ini
sangat rendah.
“Jilbab
melindungi wanita dari infeksi saluran pernapasan bagian atas, ” tulis Saudi
Gazette, Jumat (19/3), mengutip pernyataan Malaker, “Di Arab Saudi, jumlah
wanita penderita kanker nasofaring sangat rendah dibandingkan laki-laki,”
lanjut Malaker.
“Kenyataan
ini sungguh menarik, bagaimana pakaian adat yang begitu sederhana memiliki
pengaruh begitu besar pada kehidupan manusia,” ujar Malaker, kepala bidang
onkologi radiasi Rumah Sakit King Abdul Azis.
Kanker
nasofaring merupakan kanker yang paling banyak diderita masyakarakat untuk
jenis kanker Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Kepala Leher (KL).
Tingginya
angka penderita kanker nasofaring terutama akibat keberadaan virus epstein barr
yang hampir ada pada 90 persen masyarakat di negara berkembang. Jika virus
tersebut ‘terbangun’, maka dapat terjadi mutasi sel yang berujung pada kanker
nasofaring.
Nasofaring
merupakan saluran yang terletak di belakang hidung, tepatnya di atas rongga
mulut.
Gejala awal
dari kanker nasofaring tersebut antara lain gejala pada telinga yang ditandai
dengan dengingan terus-menerus pada telinga.
Di samping
itu, sering disertai gejala pada hidung seperti pilek berkepanjangan yang
disertai dengan darah, suara parau yang berkepanjangan, sering mimisan dan
nyeri saat menelan.
Kanker
nasofaring merupakan penyakit kanker keempat yang paling banyak menyerang
penderita kanker di Indonesia. (zrp/Reuters)
Sumber:
Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar